Minggu, 03 Mei 2009

Sosis Ikan


1. PENDAHULUAN

Dewasa ini semakin tinggi kesadaran masyarakat perikanan untuk memanfaatkan hasil perikanan yang melimpah. Selain dengan mengaplikasikan cara-cara pengawetan yang telah dikenal, pemanfaatan hasil perikanan juga semakin berkembang dengan disosialisasikannya diversifikasi produk olahan hasil perikanan. Secara umum tujuan dari diversifikasi produk perikanan adalah peningkatan nilai ekonomis produk hasil perikanan, memperbaiki cita rasa produk hasil perikanan, meningkatkan daya simpan produk dan memperluas distribusi atau pemasaran produk (Zaelanie dkk, 2004).

Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan dan diberi bumbu-bumbu, dimasukkan dalam pembungkis berbentuk bulat panjang berupa usus hewan atau pembungkus buatan baik dengan atau tanpa dimasak maupun dengan atau tanpa diasap. Akhir-akhir ini sosis tidak dibuat dari daging saja tetapi juga dari kedelai dan ikan. Sosis ikan merupakan salah satu produk olahan yang berasal dari ikan dan memiliki kandungan protein tinggi yang mudah dikonsumsi (Suhartini, 2005).


Menurut Borgstron (1965) dalam Rinawati (2004), komposisi gizi sosis ikan terdiri dari kadar air 67 – 68%, protein 14,15% dan lemak 5 – 6%.


2. Alat dan Bahan
Alat
  • Pisau

  • Timbangan

  • Kompor

  • Telenan

  • Plastik segitiga

  • Grinder

  • Dandang

  • Baskom

  • Gunting

  • Selongsong

Bahan

  • Ikan kakap merah

  • Putih telur

  • Bawang merah

  • Merica

  • Air es

  • Kuning telur

  • Garam

  • Gula pasir

  • Penyedap rasa

  • Minyak jagung

3. Cara Membuat

Pembuatan sosis ikan yang pertama dilakukan adalah menyiangi ikan dengan dibuang isi perut, kepala dan hanya diambil dagingnya saja. Kemudian dagingnya digiling atau dicincang dan diaduk sampai homogen dengan bumbu-bumbu. Dimasukkan dalam casing atau pembungkus, setelah itu lalu direbus. Setelah matang, sosis ikan siap disajikan (Anonymous, 2003).


Menurut Anonymous (2003), proses pembuatan sosis ikan sangat sederhana yaitu:

1. Pencampuran daging dengan bahan tambahan

Penggilingan dan pencampuran daging lumat dengan bumbu-bumbu yang sudah dipersiapkan dilakukan dengan sedikit demi sedikit dan terus digiling menggunakan “meat stirrer” sampai homogen. Pencampuran bahan tambahan dilakukan secara berurutan sambil terus diaduk yaitu garam, tapioka, bumbu dan penyedap. Urutan pencampuran bahan tambahan harus diikuti sebagaimana mestinya agar diperoleh tingkat homogenitas adonan yang baik.

2. Pencetakan

Adonan daging bercampur bumbu dimasukkan dalam “stuffer” dan adonan yang keluar dari “stuffer” langsung diisikan ke dalam selongsong yang disebut “casing”. Adonan dalam casing yang berbentuk bulat panjang kemudian diikat sesuai dengan panjang yang diinginkan.

3. Perebusan

Perebusan dilakukan secara bertahap yaitu perebusan dengan air panas dengan suhu 60 0C selama 15 – 20 menit kemudian dilanjutkan perebusan pada suhu 80 – 90 0C selama 15 menit. Perebusan yang bertahap ini untuk mencegah terjadinya pemecahan pada sosis apabila dilakukan langsung pada suhu tinggi. Sosis yang sudah matang kemudian digunting dari ikatan benangnya.

4. Penyajian

Selain sebagai campuran dalam berbagai masakan, sosis dapat disajikan dan dilengkapi dengan saus tomat, sambal dan hiasan sayuran.



DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2001. Pengolahan Ikan dan Hasil Laut. Badan Riset Perikanan dan Kelautan. Jakarta

Anonymous. 2003. Pengolahan Ikan dan Hasil Laut. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Anonymous. 2006. Mewaspadai Si Bulat Panjang, Sosis. http://www.indohalal.com

Aryanto. 1997. Pengaruh Prosentase Tepung Beras dan Air Yang Digunakan Sebagai Bahan Pelapis Terhadap Mutu Teri Nasi (Stolephorius commersonii) Kering Masak. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang

Riwayati, N. L. 2004. Pengaruh Penambahan Rumput Laut Coklat (Sargasum sp) Terhadap Kandungan Iodium Sosis Ikan Kakap Merah (Lutjanus sebac). Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang

Soeparno. 1999. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Suhartini. 2005. Olahan Ikan Segar. Trubus Agrisarana. Surabaya

Winarso, Haryo. 2004. Pengaruh Variasi Penambahan Bentuk Rumput Laut dan Lama Penanganan Terhadap Kandungan Iodium dan Serat Kasar dalam Dodol Rumput Laut (Eucheuma cottoni). Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang

Zaelani, K. dan R. Nurdiani. 2004. Diktat Kuliah Teknologi Hasil Perikanan I (THP I). Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang

2 komentar: